cara memilih properti komersial

Sharon Lullaby

Menilai properti komersial memerlukan pendekatan yang berbeda dibandingkan dengan properti residensial karena melibatkan faktor-faktor yang lebih kompleks. Berikut adalah langkah-langkah dan metode yang dapat digunakan untuk menilai properti komersial:



1. Analisis Lokasi
Aksesibilitas: Evaluasi kemudahan akses ke lokasi, termasuk transportasi umum dan konektivitas jalan.
Lingkungan Sekitar: Pertimbangkan jenis bisnis atau industri di sekitar, serta kehadiran pesaing dan pelanggan potensial.
Fasilitas Umum: Dekat dengan fasilitas penting seperti pusat perbelanjaan, bank, dan layanan lainnya.


2. Analisis Pasar
Tren Pasar: Tinjau tren pasar komersial di area tersebut, termasuk permintaan, penawaran, dan harga sewa atau jual properti serupa.
Kenaikan Harga: Periksa potensi kenaikan harga properti di masa depan berdasarkan data historis dan proyeksi pasar.


3. Evaluasi Kondisi Properti
Kondisi Bangunan: Periksa kondisi fisik bangunan, termasuk struktur, fasilitas, dan sistem utilitas (listrik, air, HVAC).
Perawatan dan Renovasi: Tinjau kebutuhan perawatan atau renovasi yang mungkin diperlukan dan dampaknya terhadap nilai properti.


4. Metode Penilaian Properti Komersial


a. Pendekatan Pendapatan (Income Approach)
Pendapatan Bersih Operasional (NOI): Hitung pendapatan bersih operasional dengan mengurangi biaya operasional dari pendapatan bruto sewa.
Cap Rate (Capitalization Rate): Gunakan cap rate untuk menentukan nilai properti. Formula:
Nilai Properti
=
NOI
Cap Rate
Nilai Properti=
Cap Rate
NOI



Cap rate dihitung berdasarkan perbandingan properti serupa dan risiko investasi.


b. Pendekatan Perbandingan (Sales Comparison Approach)
Perbandingan dengan Properti Serupa: Bandingkan properti dengan properti komersial serupa yang baru saja terjual di area yang sama.
Penyesuaian: Sesuaikan nilai berdasarkan perbedaan antara properti yang dibandingkan (misalnya, ukuran, lokasi, dan kondisi).


c. Pendekatan Biaya (Cost Approach)
Biaya Penggantian: Hitung biaya penggantian atau pembangunan ulang bangunan jika dibangun kembali dari nol.
Pengurangan Penyusutan: Kurangi penyusutan atau penurunan nilai dari biaya penggantian untuk mendapatkan nilai properti.


5. Analisis Pendapatan dan Biaya
Proyeksi Pendapatan: Buat proyeksi pendapatan sewa masa depan berdasarkan data historis dan pasar saat ini.
Biaya Operasional: Hitung biaya operasional tahunan termasuk pemeliharaan, pajak, dan asuransi.


6. Evaluasi Risiko dan Pengembalian
Risiko Pasar: Pertimbangkan risiko pasar seperti perubahan ekonomi, peraturan, atau persaingan.
Pengembalian Investasi (ROI): Hitung ROI untuk menentukan potensi keuntungan dari investasi properti.


7. Pertimbangkan Faktor Eksternal
Peraturan dan Zonasi: Periksa peraturan lokal dan zonasi yang dapat mempengaruhi penggunaan dan nilai properti.
Kondisi Ekonomi: Tinjau kondisi ekonomi lokal dan nasional yang dapat mempengaruhi permintaan dan nilai properti.
8. Gunakan Jasa Profesional
Penilai Properti: Pertimbangkan untuk menggunakan jasa penilai properti profesional untuk mendapatkan penilaian yang akurat dan objektif.


Agen Properti: Agen properti dengan pengalaman dalam pasar komersial dapat memberikan wawasan dan data pasar yang berguna.


9. Tinjau Dokumen dan Legalitas
Dokumen Legal: Pastikan semua dokumen legal, seperti sertifikat kepemilikan, izin bangunan, dan kontrak sewa, dalam kondisi baik dan sah.
Status Hukum: Verifikasi bahwa properti tidak terlibat dalam sengketa hukum atau masalah peraturan.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat membuat penilaian yang lebih komprehensif dan akurat tentang nilai properti komersial, membantu Anda membuat keputusan investasi yang lebih baik.






Leave a Comment